Satu-satunya alasan mengapa aku belum menggunakan Google Chrome untuk kegiatan sehari-hari adalah karena sedikit rasa sentimen negatif karena beberapa format CSS2 yang aku selipkan di website-website buatanku tidak mampu diterjemahkan baik. Tidak seperti Firefox dan IE9 Beta yang sudah memiliki banyak keseragaman dalam menterjemahkan CSS2, impresi awal yang aku terima tidak cukup baik pada Chrome.
Tentu saja sentimen ini tidak relevan sebagai alasan untuk tidak menggunakan Chrome sebagai browser belaka. Aku cukup menyukai simplicity antarmuka dan kecepatan loading halaman-halaman website. Tapi untuk masuk daftar tester browser untuk keperluan webdeveloping...mungkin masih lama lagi.
Belakangan ini, setelah rilis Beta Google Chrome 10+, agaknya aku harus mencoba mengurangi (jika mungkin menghilangkan) sentimen negatif ini. Aku mengapresiasi kerja keras developer Chrome yang secara nyata meningkatkan engine browser jagoan Google ini. 95% halaman website yang aku tanami CSS2 bisa diterjemahkan serupa dengan Firefox dan IE9, sama baiknya. Sedikit catatan untuk penterjemahan lebar padding pada elemen <div> yang masih kurang konsisten. Tapi secara umum aku makin menyukai Chrome sekarang ini.
Dengan konsumsi memori utama yang lebih hemat dibanding Firefox ditambah kenyataan dukungan extension yang makin beragam serta kecepatan loading halaman website yang makin baik, aku merekomendasikan penggunaan chrome ke rekan-rekan web desainer, webdeveloper hingga pengguna awam.
Tentu saja sentimen ini tidak relevan sebagai alasan untuk tidak menggunakan Chrome sebagai browser belaka. Aku cukup menyukai simplicity antarmuka dan kecepatan loading halaman-halaman website. Tapi untuk masuk daftar tester browser untuk keperluan webdeveloping...mungkin masih lama lagi.
Belakangan ini, setelah rilis Beta Google Chrome 10+, agaknya aku harus mencoba mengurangi (jika mungkin menghilangkan) sentimen negatif ini. Aku mengapresiasi kerja keras developer Chrome yang secara nyata meningkatkan engine browser jagoan Google ini. 95% halaman website yang aku tanami CSS2 bisa diterjemahkan serupa dengan Firefox dan IE9, sama baiknya. Sedikit catatan untuk penterjemahan lebar padding pada elemen <div> yang masih kurang konsisten. Tapi secara umum aku makin menyukai Chrome sekarang ini.
Dengan konsumsi memori utama yang lebih hemat dibanding Firefox ditambah kenyataan dukungan extension yang makin beragam serta kecepatan loading halaman website yang makin baik, aku merekomendasikan penggunaan chrome ke rekan-rekan web desainer, webdeveloper hingga pengguna awam.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda..?