Akhirnya Nurdin si preman yang kebetulan jadi ketua PSK (Persatuan Sepakbola Kampung) akhirnya menyatakan insyaf. Setelah menyatakan insyaf, si Nurdin juga meletakkan jabatan ketua PSK dengan suka rela. Semua warga bertanya-tanya apakah gerangan yang terjadi? Bukankah selama ini Nurdin selalu bersikeras bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dari ketua PSK walaupun pernah 2 kali kedapatan mencuri bebek warga dan sudah divonis bersalah oleh tetua adat desa.
Nurdin bercerita bahwa kemarin dia baca berita dikoran tentang kepala desa kampung sebelah yang mengundurkan diri dari posisi orang nomor satu di kampung hanya gara-gara dinilai gagal oleh jajak pendapat warganya. Padahal kepala desa itu cukup berhasil memajukan daerahnya. Kepala desa itu mengundurkan diri karena malu mengetahui bahwa warga desa kurang puas dengan kinerjanya. Demi memberikan kesempatan kepada calon Kepala Desa yang lebih dipercaya warga, kepala desa itu dengan legowo mengundurkan diri. Warga yang semula tidak puas dengan kinerjanya kemudian menggelari bekas kepala desa itu sebagai 'pemimpin yang bijaksana dan tahu diri'.
Rupanya Nurdin terinspirasi dari berita dari kampung sebelah itu. Karena sadar bahwa memang banyak pihak yang menginginkan dia turun dari jabatannya karena tidak puas dengan kinerjanya, Nurdin berpikir inilah saat yang tepat untuk mengundurkan diri, sehingga umpatan dan hujatan tidak lagi dialamatkan kepada dirinya.
Syukurlah akhirnya Nurdin sekarang sudah sadar dan tahu diri.
Itu Nurdin di kampung saya, kalau di kampung anda, Nurdinnya udah insyaf juga?
Nurdin bercerita bahwa kemarin dia baca berita dikoran tentang kepala desa kampung sebelah yang mengundurkan diri dari posisi orang nomor satu di kampung hanya gara-gara dinilai gagal oleh jajak pendapat warganya. Padahal kepala desa itu cukup berhasil memajukan daerahnya. Kepala desa itu mengundurkan diri karena malu mengetahui bahwa warga desa kurang puas dengan kinerjanya. Demi memberikan kesempatan kepada calon Kepala Desa yang lebih dipercaya warga, kepala desa itu dengan legowo mengundurkan diri. Warga yang semula tidak puas dengan kinerjanya kemudian menggelari bekas kepala desa itu sebagai 'pemimpin yang bijaksana dan tahu diri'.
Rupanya Nurdin terinspirasi dari berita dari kampung sebelah itu. Karena sadar bahwa memang banyak pihak yang menginginkan dia turun dari jabatannya karena tidak puas dengan kinerjanya, Nurdin berpikir inilah saat yang tepat untuk mengundurkan diri, sehingga umpatan dan hujatan tidak lagi dialamatkan kepada dirinya.
Syukurlah akhirnya Nurdin sekarang sudah sadar dan tahu diri.
Itu Nurdin di kampung saya, kalau di kampung anda, Nurdinnya udah insyaf juga?
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda..?