Senin, 14 Juni 2010

Hmph, agak sulit mengakuinya, tapi begitulah adanya. Aku merasa tidak terlahir sebagai orang yang pintar. Seringnya, aku butuh waktu lebih lama dibanding orang lain untuk memecahkan suatu masalah.

Aku juga sering hilang fokus, saat banyak hal bersamaan datang pada satu waktu. Yang paling akhir datang biasanya langsung menjadi fokus konsentrasi-ku. Ini mengakibatkan banyak komplain tentang konsistensi-ku.

Aku suka dengan detail. Dan kesukaanku terhadap detail membuat banyak orang berpikir betapa lambannya aku menyelesaikan suatu masalah. Aku juga menyadari bahwa dalam beberapa kasus, kesukaanku pada hal detail membuatku melupakan tujuan utama dari suatu solusi.


Aku ini sebenarnya sering merasa minder loh. Dibalik keseharianku yang membuat orang sering berpikir kalau aku ini over-PD, aku sering minder jika harus berkumpul dengan orang-orang yang dalam pemikiranku lebih hebat statusnya.

Aku juga merasa kalau aku ini terlalu optimis. Akibatnya selalu saja ada hal sepele yang terlewatkan dan berpotensi memberiku masalah dibelakang hari, tapi dengan gampangnya aku abaikan. Berharap akan ada mukjizat yang membantuku menyelesaikan setiap masalah. Dan sejauh ini, mukjizat itu memang ada ;)

Tapi di atas semua itu, aku merasa sebagai orang yang paling beruntung di dunia karena aku selalu dikelilingi orang yang mencintaiku sepenuh hati. Yang begitu mengharapkan kehadiranku setiap saat. Yang selalu tersenyum bersahabat kepadaku tak peduli seberapa besar masalah di pundakku. Aku memiliki istri (yang walau terasa begitu cerewet!) begitu besar perhatiannya aku rasakan. Anak-anak yang sangat lucu (intip dong account facebookku) selalu menantiku untuk saling bertukar cerita tentang hari yang baru saja kami lewati. Teman-teman yang mengelilingiku siap menawarkan solusi atas setiap masalah yang menderaku. Aku orang yang sangat beruntung, aku mengaku.


Categories: ,

5 komentar:

  1. Mensyukuri apapun yang diperoleh hari ini adalah jawaban atas segala resah. Beruntunglah orang yang berani secara terbuka mengakui kesalahan dirinya. That's gentleman.

    BalasHapus
  2. lebay banget sih? hehehe

    BalasHapus
  3. makasih buat pujiannya.. saya jadi tersanjung ...hahahaha

    BalasHapus
  4. Hahaha. Jujur pada diri sendiri lebih baik daripada tidak mengakui kelemahan sendiri. Biasanya mengakuinya menjadi hati lebih plong.

    Syukuri semua apa yang dimiliki merupakan hal yang sangat baik.

    BalasHapus
  5. bener mas agung. Saya plong sekali habis 'curhat'

    BalasHapus

Komentar Anda..?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Langganan RSS Feed Follow me on Twitter!