Akhirnya kesampaian juga keinginanku untuk kembali menghirup udara pantai. Bersama keluarga aku mengunjungi objek wisata Pantai Cermin di daerah Perbaungan, sekitar 50 Km dari Medan. Jalan menuju objek wisata ini tergolong baik. Untuk mencapai Pantai Cermin hanya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan kondisi jalan lancar dan kecepatan rata-rata 60 Km/jam. Jalan masuk menuju Pantai Cermin ini sekitar 1,9 Km dari jembatan Sungai Ular yang terkenal itu. Ada restoran Padang yang cukup besar tepat di pertigaan menuju Pantai Cermin. Di jalan masuk menuju lokasi wisata anda akan disuguhi perkebunan sawit di kanan dan kiri jalan. Jalannya relatif bagus dan lebar. Sekitar 4 Km dari simpang tiga tadi ada simpang 4 dan terlihat ada tugu kecil ditengahnya. Untuk menuju Pantai Pondok Permai dan Pantai Gudang Garam, terus saja. Sedangkan jika ingin ke Theme Park, belok kiri (ikuti jalan besar).
Pantai Cermin sendiri dikelola oleh banyak pihak swasta. Masing-masing pengelola menawarkan kelebihan yang kurang lebih sama. Istriku sebelumnya pernah mengunjungi Theme Park dengan sentuhan modern lengkap dengan Water Boom yang berlokasi di Pantai Cermin juga. Tapi kali ini aku ingin bernostalgia dengan kenangan masa kecil dulu. Jadilah aku memilih lokasi Pantai Pondok Permai yang sering aku dengar memiliki fasilitas yang cukup baik.
Untuk masuk ke lokasi Pantai Pondok Permai, tiket masuk yang dikenakan adalah Rp 6000/orang. Biaya parkir untuk mobil sebesar Rp 5000. Lokasi parkirnya relatif bagus dan dilengkapi dengan semacam garasi tanpa dinding. Lumayanlah, mobil tidak terpanggang matahari. Lokasi pondok-pondok peristirahatan terletak tidak jauh dari lokasi parkir. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 40.000 di hari libur dan Rp 30.000 di hari biasa, anda sudah bisa bersantai dipinggir pantai dengan semilir angin pantai yang bikin ngantuk, beneran bikin ngantuk.
Kondisi pondok peristirahatan cukup baik meski terlihat ada beberapa atap yang bocor kecil. Selama tidak hujan harusnya tidak masalah lah. Lokasi untuk mandi air laut juga sudah disediakan dan diberi batas untuk memastikan keselamatan pengunjung. Penjaga pantai juga terlihat mengawasi aktivitas pengunjung yang mandi di pantai. Jika terlihat ada pengunjung yang melewati batas aman segera diingatkan. Cukup sigaplah. Para penyedia sewa ban bekas untuk pelampung dengan ramah menawarkan jasanya. Untuk ban ukuran besar (dewasa) dipatok Rp 10.000 dan untuk ukuran kecil dikenai biaya sewa Rp. 5000. Sayangnya kami datang di hari libur, suasananya sangat ramai dan kurang nyaman bagi orang yang ingin menikmati suasana pantai. Sebaiknya kali lain aku datang tidak saat hari libur.
Selesai berpuas mandi, aku menggiring anak-anak untuk membersihkan diri di toilet yang disediakan pengelola. Toiletnya cukup bersih meskipun bisa ditingkatkan lagi. Saat memutar keran air, ternyata airnya hangat, cuy! Cocok untuk membersihkan sisa-sisa pasir dan kotoran yang lengket akibat air laut. Sehabis membersihkan diri dan berganti pakaian, saatnya makan! Kami memang telah mempersiapkan makanan dari rumah, maklumlah biasanya membeli makanan di tempat wisata biasanya lebih mahal. Begitupun untuk kedua anakku aku memesan kepiting saus tiram, karena mereka berdua sangat menggemari kepiting. Persis seperti aku waktu kecil, hehehe. Untuk seporsi kecil kepiting, aku harus membayar Rp. 40.000. Masakannya sih biasa saja, tapi memang harus diakui kepitingnya terasa manis dan segar, fresh dari laut.
Kenyang! Bawa makan apa saja sepertinya akan disantap lahap dengan kondisi pantai seperti ini. Sehabis perut kenyang sih enaknya tiduran. Tapi aku memutuskan membawa anak-anak jalan-jalan menyusuri pantai. Pengelola rupanya mendirikan cafe yang cukup luas dengan fasilitas karaoke tidak jauh dari pondok kami. Ada juga restoran kecil diatas air. Ah sayangnya baru saja selesai makan. Hahaha.
Empat jam menikmati pantai, aku memutuskan untuk pulang. Sudah cukup puas, terlebih suasana makin ramai saja. Let's go home!
Pantai Cermin sendiri dikelola oleh banyak pihak swasta. Masing-masing pengelola menawarkan kelebihan yang kurang lebih sama. Istriku sebelumnya pernah mengunjungi Theme Park dengan sentuhan modern lengkap dengan Water Boom yang berlokasi di Pantai Cermin juga. Tapi kali ini aku ingin bernostalgia dengan kenangan masa kecil dulu. Jadilah aku memilih lokasi Pantai Pondok Permai yang sering aku dengar memiliki fasilitas yang cukup baik.
Untuk masuk ke lokasi Pantai Pondok Permai, tiket masuk yang dikenakan adalah Rp 6000/orang. Biaya parkir untuk mobil sebesar Rp 5000. Lokasi parkirnya relatif bagus dan dilengkapi dengan semacam garasi tanpa dinding. Lumayanlah, mobil tidak terpanggang matahari. Lokasi pondok-pondok peristirahatan terletak tidak jauh dari lokasi parkir. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 40.000 di hari libur dan Rp 30.000 di hari biasa, anda sudah bisa bersantai dipinggir pantai dengan semilir angin pantai yang bikin ngantuk, beneran bikin ngantuk.
Kondisi pondok peristirahatan cukup baik meski terlihat ada beberapa atap yang bocor kecil. Selama tidak hujan harusnya tidak masalah lah. Lokasi untuk mandi air laut juga sudah disediakan dan diberi batas untuk memastikan keselamatan pengunjung. Penjaga pantai juga terlihat mengawasi aktivitas pengunjung yang mandi di pantai. Jika terlihat ada pengunjung yang melewati batas aman segera diingatkan. Cukup sigaplah. Para penyedia sewa ban bekas untuk pelampung dengan ramah menawarkan jasanya. Untuk ban ukuran besar (dewasa) dipatok Rp 10.000 dan untuk ukuran kecil dikenai biaya sewa Rp. 5000. Sayangnya kami datang di hari libur, suasananya sangat ramai dan kurang nyaman bagi orang yang ingin menikmati suasana pantai. Sebaiknya kali lain aku datang tidak saat hari libur.
Selesai berpuas mandi, aku menggiring anak-anak untuk membersihkan diri di toilet yang disediakan pengelola. Toiletnya cukup bersih meskipun bisa ditingkatkan lagi. Saat memutar keran air, ternyata airnya hangat, cuy! Cocok untuk membersihkan sisa-sisa pasir dan kotoran yang lengket akibat air laut. Sehabis membersihkan diri dan berganti pakaian, saatnya makan! Kami memang telah mempersiapkan makanan dari rumah, maklumlah biasanya membeli makanan di tempat wisata biasanya lebih mahal. Begitupun untuk kedua anakku aku memesan kepiting saus tiram, karena mereka berdua sangat menggemari kepiting. Persis seperti aku waktu kecil, hehehe. Untuk seporsi kecil kepiting, aku harus membayar Rp. 40.000. Masakannya sih biasa saja, tapi memang harus diakui kepitingnya terasa manis dan segar, fresh dari laut.
Kenyang! Bawa makan apa saja sepertinya akan disantap lahap dengan kondisi pantai seperti ini. Sehabis perut kenyang sih enaknya tiduran. Tapi aku memutuskan membawa anak-anak jalan-jalan menyusuri pantai. Pengelola rupanya mendirikan cafe yang cukup luas dengan fasilitas karaoke tidak jauh dari pondok kami. Ada juga restoran kecil diatas air. Ah sayangnya baru saja selesai makan. Hahaha.
Empat jam menikmati pantai, aku memutuskan untuk pulang. Sudah cukup puas, terlebih suasana makin ramai saja. Let's go home!
Wak Hery,,, enak x ,,, ggk ngajak2 yo,,,
BalasHapus