Senin, 26 Oktober 2009

Minggu kemarin aku beli (tepatnya dibeliin istri ^.^;) hape blackberry-wannabe. Merek Nexian seri NX-G922 dibundel dengan kartu Simpati PeDe. Karena warnanya putih, aku sebut saja 'whiteberry'.
Bicara fungsi, Nexian sudah memenuhi harapanku untuk sebuah handphone, maklum aku ini tipe yang mengedepankan fungsi dasar handphone sebagai alat komunikasi dibanding untuk bergaya-gaya. Sehingga butuh waktu lebih dari 3 tahun bagiku untuk memutuskan mengganti handphone.
Kriteriaku cukup sederhana untuk menjatuhkan pilihan kepada suatu handphone:
  • Kualitas suara untuk kegiatan menelpon memadai
  • Mampu menjadi modem internet
  • Ada koneksi bluetooth
  • Ada fungsi dasar multimedia (music player - radio - recorder)
  • Mendukung memory eksternal
Semua fungsi itu sudah ada di hape ini, lalu untuk apa aku membayar lebih demi sebuah hape mainstream? Lupakan tentang fungsi kamera yang ada di seri ini, meski fitur ini tersedia tapi aku memang dari awal tidak bermaksud mengambil foto menggunakan hape. Kamera digitalku lebih aku percaya menjalankan fungsi ini. Tapi ada fungsi yang asyik nih, ternyata kamera hape ini bisa aku gunakan sebagai web cam. Lumayanlah.
Bentuknya yang mirip blackberry dan warna putih yang terkesan mewah, tidak pernah menjadi poin utama bagiku. Aku puas.
Beberapa hari setelahnya, seorang teman bertanya mengapa aku beli hape merek China yang notabene terlanjur mendapat stigma buruk (gampang rusak dan purna jual payah). Dia bandingkan dengan hape HTC Pro 2 miliknya, serta beberapa hape keren yang dia banggakan. Aku hanya menjawab singkat, kebutuhanku sudah dipenuhi, tanpa bermaksud mendebat lebih lanjut.
Aku merasa sangat sayang (=pelit ... hahaha) mengeluarkan duit sekian juta untuk fungsi hape yang bisa kudapatkan dari hape seharga sejuta pas.
Beberapa orang yang selalu mengikuti trend terbaru, tentu pendapatku itu dirasa aneh dan naif. Bagaimana dengan ketahanan hape? Ayolah, hape ini tidak digunakan sebagai senjata pelempar anjing bukan? Aku kemudian, tanpa bermaksud berdebat, bertanya lagi ke temanku itu, berapa lama dia sering gonta-ganti hape? Jawaban dia mengejutkanku : tiap 5 bulan. Gila, orang-orang seperti dia inilah yang membuat pasar handphone di indonesia menjadi sangat diperebutkan pemain luar. Konsumtif!
Categories: ,

1 komentar:

  1. Ya memang seperti itulah psikologi buyer, dan para penjual sudah paham betul apa yang harus mereka lakukan.

    Sehingga mereka saling bersaing merebut pangsa pasar, dan ini terjadi di seluruh dunia lo, jadi ga usah heran lah kalo ketemu orang seperti temen anda :D

    BalasHapus

Komentar Anda..?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Langganan RSS Feed Follow me on Twitter!