Ini adalah bagian terakhir dari artikel Panduan Instalasi Sistem Operasi Windows 7 dan Ubuntu Linux. Baca bagian awal disini
Untuk mengatur agar komputer booting langsung dari drive dimana installer OS anda tempatkan, masuklah ke BIOS. Cara untuk masuk ke BIOS beragam tergantung dari tipe motherboard dan merek komputer. Umumnya dengan menekan tombol DEL saat komputer baru dihidupkan
Kemudian aturlah urutan booting (booting sequence) agar meload drive DVD/CD dimana installer berada. Tergantung jenis motherboard, biasanya setting untuk mengatur boot sequence ada pada bagian 'Advanced Bios Features'. Gunakan tombol Page Up/Page Down atau tombol +/- tergantung jenis BIOS
Umumnya komputer yang dibuat diatas tahun 2007 memiliki kemampuan untuk mengatur urutan booting tanpa harus masuk ke BIOS. Pilihannya tergantung pada masing-masing merek komputer. Segera setelah komputer dihidupkan, tekan tombol F2 atau F8 sesuai dengan keterangan yang tertera dilayar ketika booting. Aturlah agar komputer booting pertama kali melalui Drive DVD atau CD dimana installer anda tempatkan.
Setelah itu pilih Save and Exit (F10) untuk menyimpan perubahan dan restart. Pilih 'Yes' jika ditanya apakah ingin menyimpan perubahan.
2. Installation Screen : Tampilan awal proses instalasi
Windows 7 : anjuranku biarkan saja setting default dan langsung saja tekan tombol Next, kemudian klik tombol 'Install Now', setujui License Terms dengan mengklik 'I accept license terms' lalu klik Next. Pilih 'Custom' pada pilihan 'Which type of installation do you want?' untuk menginstal.
Ubuntu : klik Install Ubuntu
3. Mengatur Partisi
Partisi adalah pembagian harddisk menjadi beberapa bagian. Selalu ingat untuk memisahkan partisi untuk sistem operasi dengan partisi untuk data. Keuntungan untuk membagi partisi sesuai peruntukannya adalah jika kelak terjadi kerusakan pada sistem operasi, data-data penting yang kita miliki tidak ikut rusak. Jadi selalu bedakan partisi untuk sistem dengan partisi untuk data.
Pada instalasi Windows 7 maupun Ubuntu, masing-masing sistem operasi memiliki utitily bawaan untuk mempartisi harddisk.
Windows 7 : Jika komputer anda belum di partisi, anda hanya akan melihat satu harddisk, biasanya drive C. Anda bisa langsung menginstal di drive C dan membuat partisi setelahnya. Versi Windows 7 professional hingga Ultimate menyediakan tool untuk mempartisi harddisk setelah instalasi. Di internet juga banyak tersedia software gratisan untuk mempartisi harddisk. Kapan-kapan akan saya ulas, janji :)
Anda juga bisa mencoba pilihan 'Drive Option' untuk membuat partisi sekaligus memformatnya. Perhatian : saya anjurkan pilihan ini jika anda memiliki harddisk yang sama sekali kosong atau berisi data yang boleh dihapus. Anda tidak perlu khawatir, baca baik-baik keterangan yang diberikan (punya kamus bhs inggris kan?) anda pasti memahaminya. Ingat sebaiknya persiapkan 1 partisi harddisk untuk sistem operasi saja (biasanya drive C) dan 1 partisi harddisk untuk penyimpanan data.
Tipe file system yang dianjurkan adalah NTFS atau WinFS
Ubuntu : Yang harus diingat dalam pengaturan partisi di Linux manapun (termasuk Ubuntu) adalah menyiapkan 1 partisi untuk sistem operasi dan 1 partisi untuk swap kemudian 1 partisi untuk penyimpanan data. Partisi swap digunakan Linux sebagai virtual memory saat memory utama (RAM) telah habis terpakai. Keberadaan partisi swap ini vital untuk mendukung kinerja dari sistem operasi linux. Anda dengan mudah membuat partisi swap di linux dengan memilih tipe filesystem 'Swap' pada saat proses instalasi.
Susunan partisi yang dianjurkan adalah :
Bagian yang paling kritis yaitu mengatur partisi sudah kita lewati. Kini saatnya melanjutkan proses instalasi OS. Tekan tombol Next atau Continue. Anda akan diminta menentukan nama komputer, cari yang keren, nama pengguna dan password.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan password pada Sistem Operasi sebagai langkah awal melindungi komputer dari tangan-tangan jahil. Jadi, pastikan jangan mengosongkan kolom password.
Proses selanjutnya adalah menunggu hingga proses instalasi selesai. Terakhir anda akan diminta untuk restart untuk menyelesaikan proses instalasi. Selesai!
Gampangkan? Jika ada pertanyaan atau kesulitan yang muncul, yuk diskusi di kolom komentar.
Prosedur Instalasi
1. Windows 7 dan Ubuntu : Booting ke media installerUntuk mengatur agar komputer booting langsung dari drive dimana installer OS anda tempatkan, masuklah ke BIOS. Cara untuk masuk ke BIOS beragam tergantung dari tipe motherboard dan merek komputer. Umumnya dengan menekan tombol DEL saat komputer baru dihidupkan
tekan tombol DEL untuk masuk ke BIOS |
Kemudian aturlah urutan booting (booting sequence) agar meload drive DVD/CD dimana installer berada. Tergantung jenis motherboard, biasanya setting untuk mengatur boot sequence ada pada bagian 'Advanced Bios Features'. Gunakan tombol Page Up/Page Down atau tombol +/- tergantung jenis BIOS
Mengatur urutan boot (booting sequece) |
Umumnya komputer yang dibuat diatas tahun 2007 memiliki kemampuan untuk mengatur urutan booting tanpa harus masuk ke BIOS. Pilihannya tergantung pada masing-masing merek komputer. Segera setelah komputer dihidupkan, tekan tombol F2 atau F8 sesuai dengan keterangan yang tertera dilayar ketika booting. Aturlah agar komputer booting pertama kali melalui Drive DVD atau CD dimana installer anda tempatkan.
Setelah itu pilih Save and Exit (F10) untuk menyimpan perubahan dan restart. Pilih 'Yes' jika ditanya apakah ingin menyimpan perubahan.
2. Installation Screen : Tampilan awal proses instalasi
Tampilan awal instalasi Windows 7 |
Tampilan awal instalasi Ubuntu |
Windows 7 : anjuranku biarkan saja setting default dan langsung saja tekan tombol Next, kemudian klik tombol 'Install Now', setujui License Terms dengan mengklik 'I accept license terms' lalu klik Next. Pilih 'Custom' pada pilihan 'Which type of installation do you want?' untuk menginstal.
Ubuntu : klik Install Ubuntu
3. Mengatur Partisi
Partisi adalah pembagian harddisk menjadi beberapa bagian. Selalu ingat untuk memisahkan partisi untuk sistem operasi dengan partisi untuk data. Keuntungan untuk membagi partisi sesuai peruntukannya adalah jika kelak terjadi kerusakan pada sistem operasi, data-data penting yang kita miliki tidak ikut rusak. Jadi selalu bedakan partisi untuk sistem dengan partisi untuk data.
Pada instalasi Windows 7 maupun Ubuntu, masing-masing sistem operasi memiliki utitily bawaan untuk mempartisi harddisk.
Windows 7 : Jika komputer anda belum di partisi, anda hanya akan melihat satu harddisk, biasanya drive C. Anda bisa langsung menginstal di drive C dan membuat partisi setelahnya. Versi Windows 7 professional hingga Ultimate menyediakan tool untuk mempartisi harddisk setelah instalasi. Di internet juga banyak tersedia software gratisan untuk mempartisi harddisk. Kapan-kapan akan saya ulas, janji :)
Anda juga bisa mencoba pilihan 'Drive Option' untuk membuat partisi sekaligus memformatnya. Perhatian : saya anjurkan pilihan ini jika anda memiliki harddisk yang sama sekali kosong atau berisi data yang boleh dihapus. Anda tidak perlu khawatir, baca baik-baik keterangan yang diberikan (punya kamus bhs inggris kan?) anda pasti memahaminya. Ingat sebaiknya persiapkan 1 partisi harddisk untuk sistem operasi saja (biasanya drive C) dan 1 partisi harddisk untuk penyimpanan data.
Tipe file system yang dianjurkan adalah NTFS atau WinFS
Ubuntu : Yang harus diingat dalam pengaturan partisi di Linux manapun (termasuk Ubuntu) adalah menyiapkan 1 partisi untuk sistem operasi dan 1 partisi untuk swap kemudian 1 partisi untuk penyimpanan data. Partisi swap digunakan Linux sebagai virtual memory saat memory utama (RAM) telah habis terpakai. Keberadaan partisi swap ini vital untuk mendukung kinerja dari sistem operasi linux. Anda dengan mudah membuat partisi swap di linux dengan memilih tipe filesystem 'Swap' pada saat proses instalasi.
Susunan partisi yang dianjurkan adalah :
- Partisi pertama diformat dengan tipe file system Ext3 dan tandai sebagai /boot dengan ukuran minimal 10 Gb - diperuntukkan untuk sistem operasi
- Partisi kedua diformat dengan tipe file system Swap dengan ukuran minimal 1 Gb - diperuntukkan untuk Swap
- Partisi ketiga diformat dengan tipe file Ext3 (jika sebelumnya sudah berformat NTFS atau WinFS, tidak perlu diformat ulang, karena Ubuntu tetap bisa membacanya) - diperuntukkan sebagai penyimpanan data
Bagian yang paling kritis yaitu mengatur partisi sudah kita lewati. Kini saatnya melanjutkan proses instalasi OS. Tekan tombol Next atau Continue. Anda akan diminta menentukan nama komputer, cari yang keren, nama pengguna dan password.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan password pada Sistem Operasi sebagai langkah awal melindungi komputer dari tangan-tangan jahil. Jadi, pastikan jangan mengosongkan kolom password.
Proses selanjutnya adalah menunggu hingga proses instalasi selesai. Terakhir anda akan diminta untuk restart untuk menyelesaikan proses instalasi. Selesai!
Gampangkan? Jika ada pertanyaan atau kesulitan yang muncul, yuk diskusi di kolom komentar.
kalo kompie sudah terinstal ubuntu, dan ingin pake windows 7, gimana caranya.. tks..
BalasHapusCaranya sama saja, artinya anda tinggal persiapkan partisi untuk windows 7 lalu booting ke dvd installer win7. Namun ada resiko lilo ubuntu ditimpa oleh mbr win7. Itu sebabnya cara yang direkomendasikan adalah install win7 baru instal ubuntu - karena lilo di ubuntu mengenal win7 dan tidak sebaliknya.
BalasHapussemoga membantu :)
thanks atas infonya.....n buat kalian yang ingin lebih athu mengenai instalasi windows 7 kalian bisa kunjungi situs http://ict.unsri.ac.id/ atau http://ict.unsri.ac.id/
BalasHapusgan ane dah install sesuai anjuran kok pas milih loader 7 d gnub g nongol2 7 nya malah kayak tampilan DOS mohon solusinya...
BalasHapusSaya pernah ngalami yg sperti itu, masalahnya ada di mbr win7 yang corrupt.
BalasHapusKalo komputernya bukan untuk kerja, cara paling cepat yang install ulang aja lagi. Instal 7 dulu baru linuxnya.
bang, saya menggunakan dual boot, win7 dan ubuntu. tapi saya mau menggunakan ubuntu saja, saya sudah tidak mau menggunakan win7. bagaimana agar saat booting langsung ke ubuntu?
BalasHapus