Manusia dalam kehidupannya pasti mengalami masa-masa sulit dan suram. Keadaan buruk bisa disebabkan oleh masalah pekerjaan, konflik keluarga, kesulitan keuangan, kegagalan dan sebagainya.
Reaksi manusia dalam menghadapi masalah juga bisa bermacam-macam : tenang dan tetap berpikir jernih hingga panik. Reaksi yang salah seringkali membuat suatu masalah menjadi lebih berat dari yang sebenarnya.
Padahal, hidup ini selalu adil, menurutku. Orang tua berkata 'hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah'. Artinya tidak mungkin selamanya orang dalam kesusahan begitu juga dalam kebahagiaan. Kesusahan datang akan mengingatkan kita betapa berharganya masa-masa bahagia. Dan kebahagiaan datang untuk memberikan kedamaian, keceriaan, kehangatan setelah menderita di masa-masa kesusahan.
Lalu mengapa ada orang yang sepertinya adalah orang paling menderita di dunia? Sehari-hari yang terdengar dari mulutnya adalah kisah-kisah sedih dan keluhan. Seolah-olah kebahagiaan enggan hadir dalam hidupnya. Aku pernah beberapa kali berjumpa dengan orang-orang seperti itu. Yang aku amati adalah mereka memang berfokus dengan cerita-cerita kesedihan. Dan tidak tertarik menceritakan masa-masa kebahagiaan dalam hidupnya. Mengapa? lebih banyak karena ingin mendapatkan simpati. Rasa simpati (mungkin juga kasihan) yang mereka pikir bisa sedikit membahagiakan. Tapi..apa iya seperti itu? Aku sendiri ogah dikasihani. Anda?
Reaksi manusia dalam menghadapi masalah juga bisa bermacam-macam : tenang dan tetap berpikir jernih hingga panik. Reaksi yang salah seringkali membuat suatu masalah menjadi lebih berat dari yang sebenarnya.
Padahal, hidup ini selalu adil, menurutku. Orang tua berkata 'hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah'. Artinya tidak mungkin selamanya orang dalam kesusahan begitu juga dalam kebahagiaan. Kesusahan datang akan mengingatkan kita betapa berharganya masa-masa bahagia. Dan kebahagiaan datang untuk memberikan kedamaian, keceriaan, kehangatan setelah menderita di masa-masa kesusahan.
Lalu mengapa ada orang yang sepertinya adalah orang paling menderita di dunia? Sehari-hari yang terdengar dari mulutnya adalah kisah-kisah sedih dan keluhan. Seolah-olah kebahagiaan enggan hadir dalam hidupnya. Aku pernah beberapa kali berjumpa dengan orang-orang seperti itu. Yang aku amati adalah mereka memang berfokus dengan cerita-cerita kesedihan. Dan tidak tertarik menceritakan masa-masa kebahagiaan dalam hidupnya. Mengapa? lebih banyak karena ingin mendapatkan simpati. Rasa simpati (mungkin juga kasihan) yang mereka pikir bisa sedikit membahagiakan. Tapi..apa iya seperti itu? Aku sendiri ogah dikasihani. Anda?
Saya suka ini.. Mengingatkanku pada film The Secret.
BalasHapusKalo mau bahagia, ya fokus untuk bahagia, bukannya mengeluhkan kekurangan yang sudah kita dapatkan. Harusnya dengan kekurangan itu, kita akan terpacu untuk menyeimbangkan kehidupan kita. Agar roda kita kembali ke "atas". :)
jadi, pilih atas atau bawah mas? :D
BalasHapusKalo lagi di bawah, usahakan naik ke atas, kalo lagi di atas usahakan tetep bertahan dengan gak lupa melihat keadaan di bawah.
BalasHapusIntinya, tetep pilih atas dung.. hehehe