Salah satu penyebab kurangnya penghargaan kepada profesional IT adalah penyerapan teknologi IT di masyarakat Indonesia yang masih tergolong minim. Masyarakat cenderung sudah merasa puas jika sudah jadi pengguna handphone mahal, laptop dan internet. Tapi sesungguhnya dunia IT lebih besar dari itu, bukan?
Anda pasti pernah pernah berobat di klinik-klinik kecil bukan? Saat berobat pertama kali data anda akan dicatat pada selembar kertas, biasanya nama, alamat, umur, keluhan. Kemudian anda akan diberi semacam kartu pasien yang harus anda bawa jika kelak datang lagi ke klinik itu. Di Medan, kebanyakan sistem pencatatan data pasien masih dilakukan manual. Sistem manual ini mengharuskan petugas jaga harus selalu menanyakan nomor pasien kepada pengunjung dan mencari dokumen nomor induk pasien di lemari. Butuh waktu dan kelihatan ribet. Jika satu lemari berisi ribuan data pasien, betapa tidak efisiennya cara kerja manual.
Bandingkan dengan rumah sakit besar yang sistem pencatatan data pasien sudah terkomputerisasi. Pasien tinggal ditanyakan tentang nomor pasien, petugas akan mencari data sesuai dengan nomor yang disebutkan. Tidak sampai 10 detik data-data pasien akan tampil lengkap dengan riwayat penyakit dan jenis obat yang pernah diberikan. Cepat dan nyaman dari sisi pasien dan petugas jaga.
Contoh sederhana diatas berlaku dihampir semua usaha kecil hingga menengah di Indonesia, paling tidak di Medan. Pengusaha merasa sulit mengeluarkan sedikit biaya tambahan untuk IT. Jika dilihat sepintas memang pengusaha harus mengeluarkan biaya jutaan. Namun pengusaha yang punya visi jauh ke depan pasti akan mengetahui bahwa komputerisasi data customer akan meningkatkan efisiensi kerja dan menghemat waktu dan biaya operasi dalam jangka panjang.
Customer sangat gampang berpindah ke lain hati dan berhenti menggunakan jasa satu pebisnis ke pebisnis lain. Layanan yang profesional dan cepat adalah faktor utama yang menarik customer untuk loyal dengan satu penyedia jasa. Dan penggunaan teknologi IT yang tepat guna tentu sudah seharusnya menjadi kebutuhan primer bagi pebisnis yang ingin usahanya laju perkembangannya.
Tanggapan Anda?
Anda pasti pernah pernah berobat di klinik-klinik kecil bukan? Saat berobat pertama kali data anda akan dicatat pada selembar kertas, biasanya nama, alamat, umur, keluhan. Kemudian anda akan diberi semacam kartu pasien yang harus anda bawa jika kelak datang lagi ke klinik itu. Di Medan, kebanyakan sistem pencatatan data pasien masih dilakukan manual. Sistem manual ini mengharuskan petugas jaga harus selalu menanyakan nomor pasien kepada pengunjung dan mencari dokumen nomor induk pasien di lemari. Butuh waktu dan kelihatan ribet. Jika satu lemari berisi ribuan data pasien, betapa tidak efisiennya cara kerja manual.
Bandingkan dengan rumah sakit besar yang sistem pencatatan data pasien sudah terkomputerisasi. Pasien tinggal ditanyakan tentang nomor pasien, petugas akan mencari data sesuai dengan nomor yang disebutkan. Tidak sampai 10 detik data-data pasien akan tampil lengkap dengan riwayat penyakit dan jenis obat yang pernah diberikan. Cepat dan nyaman dari sisi pasien dan petugas jaga.
Contoh sederhana diatas berlaku dihampir semua usaha kecil hingga menengah di Indonesia, paling tidak di Medan. Pengusaha merasa sulit mengeluarkan sedikit biaya tambahan untuk IT. Jika dilihat sepintas memang pengusaha harus mengeluarkan biaya jutaan. Namun pengusaha yang punya visi jauh ke depan pasti akan mengetahui bahwa komputerisasi data customer akan meningkatkan efisiensi kerja dan menghemat waktu dan biaya operasi dalam jangka panjang.
Customer sangat gampang berpindah ke lain hati dan berhenti menggunakan jasa satu pebisnis ke pebisnis lain. Layanan yang profesional dan cepat adalah faktor utama yang menarik customer untuk loyal dengan satu penyedia jasa. Dan penggunaan teknologi IT yang tepat guna tentu sudah seharusnya menjadi kebutuhan primer bagi pebisnis yang ingin usahanya laju perkembangannya.
Tanggapan Anda?
IT dan ilmu Marketing semoga bisa bersinergi dan menghasilkan yang trebaik bagi sebuah Bisnis..
BalasHapusIT memang harus jadi tool untuk memajukan bisnis
BalasHapus