Dalam beberapa minggu terakhir, banyak hal yang harus berhubungan dengan pekerjaan baik di kantor lama maupun di kantor baru. Dobel job nih ceritanya. Sebisa mungkin mengatur waktu diantara kedua tempat ini agar tidak sampai tergencet dengan beban. Namun akhirnya sampai juga di satu titik dimana aku harus berpikir realistis bahwa aku tidak mungkin mengerjakan semuanya. Keputusan sulit harus diambil, resign dari salah satu pekerjaan untuk fokus di pekerjaan lain.
Beberapa bulan sebelumnya, ada keputusan sulit lain yang harus kuambil. Ini menyangkut rumah tinggal. Dengan penghasilan sekian rupiah yang merupakan gabungan dari gajiku dan gaji istriku, kami berdua sepakat membeli rumah baru secara kredit. Modalnya bisa dibilang hanya 'Bismillah' saja. Memiliki rumah baru yang lebih layak huni memang sudah sejak lama menjadi target. Saat mendapat penawaran yang menarik, aku memutuskan untuk membeli rumah tersebut. Sebenarnya secara matematis, agak riskan membeli rumah secara kredit dengan cicilan berkisar 2jt-an perbulan. Tapi begitulah, keputusan sulit harus diambil. Aku percaya bahwa dengan berpikir negatif tentang rejeki malah akan membuat potensi mendapatkan rejeki yang lebih baik juga akan tertutup. Ini lebih dari sekedar masalah hitung-hitungan, tapi masalah mindset.
Berani untuk menempuh resiko 'berjalan ditepi jurang' memang tidak mengenakkan. Mindset langsung mengkalkulasikan potensi negatif terlebih dahulu. Ini seringnya membuat jadi hati menjadi ciut dan memilih jalan aman. Aku termasuk orang yang inginnya semua berjalan normal dan aman-aman saja. Tapi kini aku sadar, justru dengan berani mengambil kesempatan besar dan tabah menghadapi resikonya justru membuat aku lebih positif, berpikir taktis dan menjadi lebih kreatif. Aku (dan istriku) benar-benar merasakan 'the power of kepepet'. Solusi praktis segera diambil untuk mengatasi masalah, dan ajaibnya, semua masalah teratasi.
Tuhan tidak memberikan cobaan diluar dari batas kemampuan umatNya. Saat masalah datang, satu hal yang harus dilakukan adalah: hadapi masalah, jangan lari. Selalu ada saat dimana akal menemui jalan buntu dan merasa bahwa solusi tidak bisa ditemukan. Jika seseorang tersebut memilih untuk lari dari masalah, maka masalah tadi akan datang lagi dalam bentuk lain dan biasanya lebih pelik lagi. Paling benar adalah dengan menghadapi masalah dan bijak mengambil hikmah dari setiap masalah. Diri akan menjadi lebih siap menghadapi masalah lain yang lebih besar.
Hoammh, sekarang ini jam 1:30 pagi, sedang menyelesaikan script terakhir untuk melengkapi web system yang aku bangun. Mata tinggal 5 watt, keputusan sulit datang lagi, tidur atau lanjut?
Beberapa bulan sebelumnya, ada keputusan sulit lain yang harus kuambil. Ini menyangkut rumah tinggal. Dengan penghasilan sekian rupiah yang merupakan gabungan dari gajiku dan gaji istriku, kami berdua sepakat membeli rumah baru secara kredit. Modalnya bisa dibilang hanya 'Bismillah' saja. Memiliki rumah baru yang lebih layak huni memang sudah sejak lama menjadi target. Saat mendapat penawaran yang menarik, aku memutuskan untuk membeli rumah tersebut. Sebenarnya secara matematis, agak riskan membeli rumah secara kredit dengan cicilan berkisar 2jt-an perbulan. Tapi begitulah, keputusan sulit harus diambil. Aku percaya bahwa dengan berpikir negatif tentang rejeki malah akan membuat potensi mendapatkan rejeki yang lebih baik juga akan tertutup. Ini lebih dari sekedar masalah hitung-hitungan, tapi masalah mindset.
Berani untuk menempuh resiko 'berjalan ditepi jurang' memang tidak mengenakkan. Mindset langsung mengkalkulasikan potensi negatif terlebih dahulu. Ini seringnya membuat jadi hati menjadi ciut dan memilih jalan aman. Aku termasuk orang yang inginnya semua berjalan normal dan aman-aman saja. Tapi kini aku sadar, justru dengan berani mengambil kesempatan besar dan tabah menghadapi resikonya justru membuat aku lebih positif, berpikir taktis dan menjadi lebih kreatif. Aku (dan istriku) benar-benar merasakan 'the power of kepepet'. Solusi praktis segera diambil untuk mengatasi masalah, dan ajaibnya, semua masalah teratasi.
Tuhan tidak memberikan cobaan diluar dari batas kemampuan umatNya. Saat masalah datang, satu hal yang harus dilakukan adalah: hadapi masalah, jangan lari. Selalu ada saat dimana akal menemui jalan buntu dan merasa bahwa solusi tidak bisa ditemukan. Jika seseorang tersebut memilih untuk lari dari masalah, maka masalah tadi akan datang lagi dalam bentuk lain dan biasanya lebih pelik lagi. Paling benar adalah dengan menghadapi masalah dan bijak mengambil hikmah dari setiap masalah. Diri akan menjadi lebih siap menghadapi masalah lain yang lebih besar.
Hoammh, sekarang ini jam 1:30 pagi, sedang menyelesaikan script terakhir untuk melengkapi web system yang aku bangun. Mata tinggal 5 watt, keputusan sulit datang lagi, tidur atau lanjut?
keputusan sulit yang anda berdua ambil menunjukan andat berdua istri sangat solit dan benar . memang hidup harus dihadapi dan tetap percaya anda dihidupkan sang Pencipta tidak dilepas dan dibiarkan , pasti titik terang Nya datang , dan anda pasti akan lega dan bersukur. saya doakan akan kuat dan bisa menghadapi masalah yang lebih unik lagi. pasti bisa. salam hangat buat nyonya tercinta.
BalasHapusTerima kasih buat dukungannya dan doanya, mbak maria. Saya sangat bersyukur. Salam akan saya sampaikan ke istri saya
BalasHapus