Selasa, 01 Desember 2009

Bagaimana jika seorang atheist memaknai isi ceramah khotbah jum'at seorang ustadz?

Tentu yang terjadi adalah sebuah perdebatan kontradiktif yang tidak berujung. Karena semuanya berangkat dari sudut pandang yang berbeda. Atheist tentu saja menolah semua asumsi dan pendapat bahwa Tuhan itu ada.

Beberapa waktu lalu aku juga menemui hal yang sama. Seorang Professor yang atheist menertawakan isi khutbah Jum'at Tifatul Sembiring di Padang beberapa waktu lalu. Tifatul Sembiring dalam isi khutbahnya mengatakan bahwa ada hubungan antara bencana yang terjadi dengan kelakuan manusia yang bejat. Serta beredarnya DVD porno memberi andil rusaknya moral manusia.

Kejadian berikutnya tentu saja bisa ditebak, professor yang atheist itu dan orang-orang yang seide dengannya akan menertawakan isi khutbah itu. Karena mereka ini menilai apapun yang terjadi di dunia dari kacamata fisik dan tidak mempercayai adanya Tuhan. Dan ini tentunya berlawanan kutub dengan golongan religius yang percaya bahwa Tuhan ada dan berpengaruh dalam kehidupan di alam semensta.

Jadi? Perdebatan yang muncul pastilah tidak berujung. Lalu untuk apa berdebat?

Satu lagi pengalaman hidup :)
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda..?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Langganan RSS Feed Follow me on Twitter!