Don't judge book from it's cover - jangan nilai orang dari pakaiannya. Ungkapan ini terasa bijak dan semua orang mungkin setuju (apa lagi yang terbiasa berpakaian seadanya...peace). Tapi seperti biasa, kenyataan jauh dari segala kata-kata yang mengandung idealisme. Lalu apakah kenyataan hidup yang harus disalahkan?
Beberapa malam yang lalu aku dan keluarga duduk santai sambil menonton tv diruang keluarga. Pada saat iklan, istriku menyeletuk 'ini sepertinya produk yang bagus, kita harus coba' sambil menunjuk ke salah satu iklan produk kesehatan anak. Aku tersenyum dalam hati setelah beberapa saat merenungi kenapa istriku tiba-tiba ingin membeli produk yang belum pernah dipakai sebelumnya.
Beberapa hari kemudian aku dan istriku nonton film berjudul The Ugly Truth. Disalah satu scene, si aktor utama membawakan acara bertajuk sama, dia membuang ke tong sampah buku tentang 'men are from mars, women are from venus' dan beberapa buku sejenis. Lalu dia bakar. Katanya lagi ' Lupakan tentang idealisme dan teori-teori dibuku-buku kecuali anda ingin hidup melajang selamanya'. Selanjutnya lagi dia bilang 'sekarang, tonjolkan payudara anda, pakailah pakaian sexy dan berjalanlah, anda akan dapat kencan!'. Pemeran wanita yang sedang menonton acara itu langsung menelpon lelaki itu sambil marah tidak terima. Saat ditanya apakah wanita itu sudah punya pasangan, ternyata belum!
Inti dari dua hal diatas, dalam pandanganku, adalah sama. Suatu produk dinilai dari kemasannya dan Anda dinilai dari pakaian anda. Jika anda masih terus bersikeras mengatakan sebaliknya, silahkan saja, tapi inilah fakta di masyarakat.
Jadi, segera ubah gaya pakaian, perbaiki 'kemasan' anda dan lihatlah segalanya menjadi lebih baik.
Bagaimana pendapat anda?
Ku setuju..tidak ada 1 teori pun yg mampu mendeskripsikan cinta secara tepat..termasuk teori ttg "woman from venus, and man from mars"... tapi kalo utk mendapatkan pasangan kudu butuh penampilan, ntar yg iyanya org2 jd pada shopaholic en ngandelin outlook aja dunk.
BalasHapusTetep, smuanya hrs balance, penampilan yoeee, pasti butuh, tp hati dan behave tetep penting kok. Yg penting..jgn menyerah dgn kekurangan yg dimiliki, terus memperbaiki diri (fisik, behave, spiritual)..en liat deh apa yg bakal terjadi..
peace on earth guyz.. ^.^
@Naomi : hahaha. komentar bu psikolog tak terbantahkan. Makasih
BalasHapusKemasan yang pertama kali dilihat orang. Baru kemudian kualitas dirinya.
BalasHapusSalam ACTION!