Sekarang ini lagi heboh ancaman Tifatul Sembiring (Menkominfo) akan menutup layanan RIM (produsen Blackberry) di Indonesia, jika RIM tidak memfilter konten porno sehingga tidak bisa diakses oleh penggunanya di Indonesia, khususnya fasilitas browsing internet. Tenggat waktunya adalah tanggal 17 Januari 2011, RIM harus menunjukkan itikad baiknya untuk mau bernegosiasi dengan Pemerintah Indonesia terkait permintaan Depkominfo.
Begitu banyak pengguna BB yang meluncurkan protes keras lewat media jaringan sosial seperti Twitter dan Facebook. Mereka menyayangkan mengapa harus sebegitu keras ancaman dilancarkan ditengah-tengah keasyikan menikmati keunggulan BB.
Kenapa hanya BB sih? bagaimana dengan Nokia, Ponsel Android, iPhone dan lain-lain?
Skema bisnis yang diterapkan oleh BB memang berbeda dengan dengan penyedia ponsel lain. Jika ponsel lain menyerahkan layanan koneksi internetnya ke masing-masing provider kartu GSM/CDMA, tidak dengan Blackberry. Semua koneksi ke internet harus melewati server RIM yang ada di Kanada sana. Pemerintah Indonesia tidak punya hak ikut campur regulasi di Kanada, makanya Pemerintah hanya bisa keras kepada RIM terkait dengan operasinya di Indonesia.
Untuk ponsel merek lain, Pemerintah hanya cukup menghimbau kepada provider kartu seluler di Indonesia, dan sudah dipatuhi sejak lama.
Jika RIM tidak bersedia mematuhi peraturan di Indonesia, apa implikasinya? Gak bisa BBM dong?
Salah, menurut Depkominfo, yang akan diblok adalah fasilitas browsing saja, sedangkan fitur lain seperti BBM, call, sms,email dll masih diperbolehkan.
Kenapa sih harus pake ngancam-ngancam segala? Kan bisa dibicarakan baik-baik?
Aku rasa cara halus sudah ditempuh oleh Pemerintah sejak lama. Tapi sepertinya pihak RIM belum menanggapi hingga artikel ini ditulis. Aku rasa memang sudah seharusnya Pemerintah bisa tegas kepada pihak asing.
Kondisi ideal apa yang ng harusnya dicapai?
Aku setuju dengan tuntutan Pemerintah agar RIM membangun server mereka di Indonesia. Ini demi keuntungan pengguna Blackberry juga. Akses internet akan lebih cepat dan lebih murah. Siapa sih yang gak mau? Selain itu, Pemerintah juga bisa memastikan keamanan lalu lintas informasi lewat server RIM jika server ada di Indonesia.
Bang Hery kok sepertinya mendukung ancaman Pemerintah, pasti karena gak pake BB?
Hahaha, aku memang gak pake, tapi aku membelikan perangkat itu untuk istriku bulan lalu. Aku bikin posting ini karena prihatin dengan kata-kata kasar yang dilontarin di Pemerintah tanpa mau mengerti duduk persoalannya. Banyak informasi yang salah diterima bulat-bulat oleh para pengguna BB. Beberapa waktu belakangan ini juga istriku mengeluhkan banyak sekali pesan-pesan berantai lewat BBM menyerukan opini-opini yang ngawur. Kacau deh.
Menurutku, teknologi harus tetap berfungsi sebagai salat satu alat saja. Tidak sampai menempatkan teknologi sebagai satu-satunya cara mendapatkan kemudahan. Kalau satu teknologi dihilangkan atau dihapus, itulah saatnya manusia harus lebih kreatif lagi menciptakan teknologi yang lebih baik dan lebih murah.
Setuju?
Begitu banyak pengguna BB yang meluncurkan protes keras lewat media jaringan sosial seperti Twitter dan Facebook. Mereka menyayangkan mengapa harus sebegitu keras ancaman dilancarkan ditengah-tengah keasyikan menikmati keunggulan BB.
Kenapa hanya BB sih? bagaimana dengan Nokia, Ponsel Android, iPhone dan lain-lain?
Skema bisnis yang diterapkan oleh BB memang berbeda dengan dengan penyedia ponsel lain. Jika ponsel lain menyerahkan layanan koneksi internetnya ke masing-masing provider kartu GSM/CDMA, tidak dengan Blackberry. Semua koneksi ke internet harus melewati server RIM yang ada di Kanada sana. Pemerintah Indonesia tidak punya hak ikut campur regulasi di Kanada, makanya Pemerintah hanya bisa keras kepada RIM terkait dengan operasinya di Indonesia.
Untuk ponsel merek lain, Pemerintah hanya cukup menghimbau kepada provider kartu seluler di Indonesia, dan sudah dipatuhi sejak lama.
Jika RIM tidak bersedia mematuhi peraturan di Indonesia, apa implikasinya? Gak bisa BBM dong?
Salah, menurut Depkominfo, yang akan diblok adalah fasilitas browsing saja, sedangkan fitur lain seperti BBM, call, sms,email dll masih diperbolehkan.
Kenapa sih harus pake ngancam-ngancam segala? Kan bisa dibicarakan baik-baik?
Aku rasa cara halus sudah ditempuh oleh Pemerintah sejak lama. Tapi sepertinya pihak RIM belum menanggapi hingga artikel ini ditulis. Aku rasa memang sudah seharusnya Pemerintah bisa tegas kepada pihak asing.
Kondisi ideal apa yang ng harusnya dicapai?
Aku setuju dengan tuntutan Pemerintah agar RIM membangun server mereka di Indonesia. Ini demi keuntungan pengguna Blackberry juga. Akses internet akan lebih cepat dan lebih murah. Siapa sih yang gak mau? Selain itu, Pemerintah juga bisa memastikan keamanan lalu lintas informasi lewat server RIM jika server ada di Indonesia.
Bang Hery kok sepertinya mendukung ancaman Pemerintah, pasti karena gak pake BB?
Hahaha, aku memang gak pake, tapi aku membelikan perangkat itu untuk istriku bulan lalu. Aku bikin posting ini karena prihatin dengan kata-kata kasar yang dilontarin di Pemerintah tanpa mau mengerti duduk persoalannya. Banyak informasi yang salah diterima bulat-bulat oleh para pengguna BB. Beberapa waktu belakangan ini juga istriku mengeluhkan banyak sekali pesan-pesan berantai lewat BBM menyerukan opini-opini yang ngawur. Kacau deh.
Menurutku, teknologi harus tetap berfungsi sebagai salat satu alat saja. Tidak sampai menempatkan teknologi sebagai satu-satunya cara mendapatkan kemudahan. Kalau satu teknologi dihilangkan atau dihapus, itulah saatnya manusia harus lebih kreatif lagi menciptakan teknologi yang lebih baik dan lebih murah.
Setuju?
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda..?