Senin, 07 Juni 2010

Susahnya mengeluarkan statement dihadapan wanita. Salah-salah bisa dianggap janji yang kemudian hari akan ditagih.

Sebelum memutuskan pindah kerja, seperti biasanya, aku selalu mendiskusikan hal tersebut ke keluargaku, utamanya kepada istri. Alasan pindah kerja yang utama adalah tawaran gaji yang lebih besar dibanding tempat kerja yang lama dengan waktu kerja dan tanggung jawab yang relatif sama.

Jawaban yang kuberikan kepada istriku saat ditanya tentang waktu kerja dan besaran gaji masih berupa gambaran belaka. Karena perusahaan yang baru ini lebih banyak bicara tentang persentasi dibanding angka fix yang selalu aku dapatkan di perusahaan lama. Aku bicara tentang penghasilan perbulan yang bisa mencapai 4 kali uang yang ditransfer ke rekeningku setiap bulannya

Tibalah waktu terima gaji pertama! Dengan sedikit berdebar, aku membuka amplop untuk mengetahui besaran rupiah didalamnya.

Ternyata yang kuterima 'hanya' 3.5 x penghasilan dari perusahaan yang lama. Aku langsung bisa membayangkan potensi apa yang terjadi dirumah nantinya pada saat 'setoran'. Hahaha.

Benar saja. Dia kelihatan kecewa. Serius aku kesal meski kemudian aku menertawakan kejadian itu.

Ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Tapi repotnya aku kok selalu 'lupa' mengambil pelajaran. Dalam berhadapan dengan wanita, aku harus pintar-pintar Mengelola Ekspektasi. Setiap perkataan yang terlontar akan sangat diingat dan dengan mudahnya dianggap menjadi janji. Hahahaha (maaf aku benar-benar geli dengan 'keunikan' wanita ini).

Mungkin akan lebih mudah jika dari awal aku mengatakan bahwa gajiku hanya 3 kali lebih besar. Tapi aku tahu itu tidak akan menyelesaikan masalah, bukan?

Wanita oh wanita...


Categories: ,

4 komentar:

Komentar Anda..?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Langganan RSS Feed Follow me on Twitter!