Kamis, 18 Maret 2010


Gregetan rasanya! Banyak kejadian menarik saat aku sedang tidak 'online'. Salah satunya perdebatan dikalangan blogger terkemuka Indonesia tentang launching produk terbaru Joko Susilo di blog Iwan Kus luput dari perhatianku.

Sepak terjang Joko Susilo menghadapi para kritikus cukup menarik untuk diikuti. Terima kasih kepada artikel Budhi K. Wardhana di blog Agus Siswoyo, aku jadi tahu bagaimana beratnya menjaga brand dari serangan mereka yang berseberangan. Nada pesimis hingga skeptis benar-benar tidak mengenakkan dibaca, jika aku yang menghadapinya. Tapi itulah usaha yang harus dilakukan untuk menjaga brand. Ini adalah satu sisi tidak mengenakkan di bisnis online yang mungkin luput dari para newbie.

Kritik memang seharusnya disikapi dengan lapang dada dan berpikiran positif. Dengan kritiklah evaluasi pribadi bisa berjalan optimal. Aku sendiri sangat senang dikritik. Dalam berbagai kesempatan, aku selalu minta dikritik oleh siapa saja. Namun aku sendiri bukan orang yang sering mengkritisi, kecuali diminta atau jika godaan dalam hati untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik sudah tidak tertahankan lagi. Jadi aku mengkritik karena 'sayang'.
Dalam mengkritik, aku biasanya :
  1. Meluruskan niat. Jika niatku didasari kedengkian, aku akan urung mengkritik. Karena niat yang buruk pasti akan menjatuhkan diriku sendiri, sekarang atau nanti.
  2. Memilih kata. Setelah meluruskan niat, pemilihan kata yang baik membuatku merasa nyaman. Ini penting agar si penerima kritik tahu bahwa aku bukan bermaksud menjatuhkan tapi ada niat untuk ikut memajukan. Jadi tidak ada niat untuk membuat si penerima kritik menjadi sakit hati.
  3. Tidak memaksakan. Kritik bukanlah perintah melainkan lebih bersifat mengungkapkan kekurangan dari sudut pandang pembaca. Jadi hasil dari kritik adalah mengajak penerima kritik untuk berpikir agar kekurangan tersebut tidak diulangi di kesempatan lain.
  4. Menawarkan solusi. Kritikus selayaknya memberikan solusi dalam kritiknya, bukan sembarang kritik untuk menyerang.
Saat mengkritik, biasanya kritikus merasa dirinya lebih baik, benar tidak? tapi harus diingat bahwa perasaan bisa menipu. Harus ada fakta milik pribadi yang layak dimajukan sebagai pembanding bagi penerima kritik. Jadi tidak asal 'merendahkan'

Alangkah indahnya jika dalam mengkritik, kita semua menggunakan etika. 4 hal diatas yang aku sebutkan adalah etika pribadi yang aku lakukan sebelum mengkritik orang lain. Bagaimana dengan anda?

Bagaimanapun, kritik tidak akan membuat kritikus jadi lebih baik. Justru penerima kritik yang akan lebih pesat kemajuannya, tentu jika setiap kritik dihadapi dengan bijaksana.



Categories: ,

9 komentar:

  1. Sy Setuju mas, skr ini Terkadang Pengkritik merasa dirinya lebih jago dari orang lain. Kalo anak Jkt bilang 'Katro'. Terkadang Komentarnya sangat bermuatan Iri atau kedengkian yg amat sangat. Bagi Sy Yg model begitu sebaiknya berkaca diri, tp yaa biarkan sajalah, toh hukum alam yg akan menggilasnya kelak.

    BalasHapus
  2. Kita sepikiran mas Rafi dalam hal ini mas Rafi.

    BalasHapus
  3. cara mengkritik yang amat santun Bang ....
    saya setuju jika kritik dilontarkan karena sayang, ingin agar orang yg dikritiknya menjadi lebih baik
    pengkritik tidak harus lebih hebat (apalagi ukurannya juga gak jelas kan ?), karena bisa saja orang yg tidak lebih hebat menemukan sesuatu yg berharga untuk masukan

    BalasHapus
  4. nah yg ini bukan kritik Bang, cuma mengingatkan
    link Bang Hery saat komen di blog sering broken, www nya kurang 1 w
    tapi tidak selalu, kadang lengkap kadang tidak

    BalasHapus
  5. aih! terima kasih sudah diingatkan mas (T_T,)

    BalasHapus
  6. Wah ketinggalan nih....
    Mas Hery, kebiasaan yang patut dicontoh Mas. Saluts.

    BalasHapus
  7. Saya sering menambahkan kata "just my 2 cent" untuk komentar-komentar yang sekiranya bersebrangan.
    Karena menurut saya jadi terkesan lebih sopan dan santai.
    Oh, ya. Jangan lupa kalau bisa memberikan tanda "=)" di akhir komentar untuk mencairkan suasana.

    Just my 2 cent

    BalasHapus
  8. wah unik sekali mas dimas. Ungkapan 'just my 2 cent' memang bisa diartikan bahwa 'aku menghormati pendapatmu, namun inilah pendapatku'.

    Terima kasih buat masukannya mas.

    BalasHapus
  9. Jika kritik yang kita sampaikan membuat orang itu tersenyum dan berubah. maka itulah kritik yang paling baik menurut saya. namun jika sebaliknya, tentu kita perlu intropeksi diri tentang tata cara penggunaan bahasa, niat dan poin-poin yang disebutkan mas Hery di atas..

    BalasHapus

Komentar Anda..?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Langganan RSS Feed Follow me on Twitter!